Rabu, 23 April 2014

Cara Inovatif Mengelola Waktu (1)



Waktu adalah karunia paling penting yang sering kita abaikan. Berikut ini adalah pengalaman saya  sendiri dalam mengelola waktu dan memanfaatkannya dengan tuntunan Quran dan  Sunah Rasul.



         Tidak ada sesuatu yang lebih disesali orang beriman daripada waktu yang terlewat dalam hidupnya tanpa mengingat Allah. Tidak ada momen yang lebih baik bagi orang beriman daripada melakukan pekerjaan yang diridhai Allah SWT dan merasakan berkah dari-Nya. Waktu adalah karunia terbesar dari Allah untuk kita, tetapi kebanyakan orang tidak peduli dengan hal ini.
Beberapa cendekiawan Barat telah berulang kali menerbitkan buku-buku tentang manajemen waktu. Buku-buku ini telah mencapai rata-rata penjualan tinggi di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian masyarakat dan keinginan mereka untuk mempelajari cara terbaik dalam mengelola waktu sangat besar. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan dan kepentingan mereka, dan pada akhirnya untuk mencapai kebahagiaan yang dicari setiap manusia.
Tetapi jika kita lihat, buku-buku ini lebih berfokus pada satu tujuan, yaitu dunia dan segala perhiasannya. Ukuran sukses untuk mereka adalah apa yang seseorang capai dalam hal materi, popularitas, atau kekuasaan. Tetapi mereka mengabaikan kehidupan setelah kematian yang menunggu setiap orang. Pemikiran inilah yang menjadi langkah awal yang membuat saya merenung, melakukan pertimbangan, penelitian, dan menulis.

Saya mempunyai banyak ide, teori, dan persepsi tentang semesta, waktu, dan alam. Saya bercita-cita untuk membuat teori baru di bidang fisika, kedokteran, atau bahasa. Saya telah terjun ke dalam ilmu-ilmu pengetahuan tersebut. Dalam beberapa tahun ini, saya siang dan malam mempelajari ilmu pengetahuan dengan maksud untuk mengetahui “segalanya”, tetapi hidup sangatlah singkat. Bagaimanapun saya hidup, saya tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan lebih dari setetes air lautan.

Kemudian, saya mulai memikirkan cara yang membuat saya bisa mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Setelah lama berpikir dan mencari, saya menemukan bahwa satu-satunya “buku” yang mengandung pengetahuan seluruh dunia adalah Al-Qur’an. Sungguh, saya belajar fisika dari Al-Qur’an, saya belajar matematika dari Al-Qur’an, dan saya belajar kedokteran dari Al-Quran. Memang benar, saya tidak menjadi seorang dokter atau ahli fisika, tetapi kebahagiaan yang saya dapatkan sebagai hasil dari ketertarikan saya tentang Al-Qur’an tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Saya hanya dapat mengekspresikannya dengan mengucap syukur Alhamdulillah.
Tanpa rahmat, petunjuk, dan kebesaran Allah, saya tidak bisa mendapatkan kebahagiaan itu.  Kebahagiaan adalah sesuatu yang sangat kompleks. Tidak mudah untuk mendapatkan puncak kebahagiaan meskipun para peneliti, pemikir, dan filsuf telah banyak menulis tentang hal ini. Namun, saya menemukan bahwa satu ayat saja dari Al-Qur’an dapat memberi kita jalan nyata menuju kebahagiaan. Setiap ayat Al-Quran mengandung program yang dapat mengubah hidup kita secara nyata. Ini adalah pengalaman saya tentang Al-Qur’an dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun.

Alasan Penulisan Artikel Ini
Salah satu saudara saya memberikan ide untuk menulis artikel tentang manajemen waktu yang diambil dari pengalaman saya sendiri dalam mengelola waktu. Hal itu akan membantu para pembaca dalam memanfaatkan dan menghemat waktu secara optimal. Saya memohon kepada Allah untuk menjadikan artikel ini sebagai ilmu yang bermanfaat dan sebagai bentuk pengabdian saya kepada Allah. Artikel ini menggambarkan pandangan pribadi saya. Saya telah mengalami pengalaman nyata yang dapat dilalui setiap orang bahkan bisa dengan hasil yang lebih baik, karena Allah-lah yang Maha Memudahkan dan Maha Mencukupi. Semoga Allah mengabulkannya. Amin.


Kita harus membuat target di depan kita dan menggunakan cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Kita harus tahu bahwa langkah pertama dalam hal apapun adalah yang paling sulit, tetapi sekali kita sudah memulai perjalanan “manajemen waktu” ini, kita akan mendapatkannya semakin mudah dan semakin mudah.

Waktu Menentukan Takdir kita pada Hari Kebangkitan
Artikel ini bukan sekedar untuk bacaan atau cerita untuk dinikmati saja. Ini perkara hidup atau mati. Waktu adalah harta kita yang paling berharga di dunia ini. Allah telah memberi kita batas waktu yang tidak diketahui, dan itulah umur kita di dunia ini. Semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi pada rentang waktu tersebut. Periode ini dimulai sejak kelahiran sampai kematian kita. Kemudian, semuanya berhenti, dan jenis waktu yang lain dimulai, yaitu surga yang kekal, atau hukuman abadi. Renungkan dimana kita akan menempatkan diri kita sejak saat ini, dan jangan menunggu kejutan yang akan terjadi.
Hal pertama kali yang akan ditanyakan sebelum pertanyaan tentang Tuhan pada hari kebangkitan adalah waktu kita. Bagaimana kita menggunakannya. Apakah kita menunaikan sholat tepat waktu? Apakah kita berpuasa pada bulan Ramadhan? Apakah kita bersedekah, memberi kepada fakir miskin? Atau apakah kita menghabiskan waktu kita untuk ilmu yang bermanfaat? Apakah kita berlaku baik pada orang tua kita dan orang-orang di sekitar kita? Apakah kita memanfaatkan waktu untuk mempelajari Al-Qur’an? Apakah kita menggunakan waktu kita untuk ketaatan kita pada Pencipta kita? Terlalu banyak pertanyaan seputar waktu. Apa yang telah kita persiapkan untuk pertemuan ini: untuk bertemu Pencipta alam semesta, Raja segala raja, Yang Maha Kuasa?
Saya menemukan bahwa cara mengelola waktu dan mendapatkan kebahagiaan hanya dapat dicapai dengan Kitab Allah, Al-Quran, karena buku-buku yang ditulis manusia didasarkan pada percobaan, tetapi Kitab Sang Pencipta manusia telah memberikan kita hasil yang benar. Setiap ayat-ayat-Nya adalah hukum konstan yang dapat diaplikasikan tanpa harus mengkhawatirkan hasil yang salah, karena hasilnya selalu benar dan bermanfaat. Sehingga kita dapat menjamin penggunaan waktu terbaik tanpa membuang waktu kita dalam eksperimen dan teori yang mempunyai kemungkinan berhasil atau gagal. Berkat ketergantungan saya tentang pemikiran ini, waktu yang hilang telah berkurang sampai nol. Setiap momen yang terdapat dalam hidup saya selalu memberikan manfaat, karena saya hidup hanya untuk satu tujuan, yaitu ridha Allah SWT.


Waktu adalah satu-satunya hal yang tidak bisa dihentikan maupun dikendalikan. Ini adalah hukum alam yang sudah Allah tetapkan. Setiap detik yang berlalu selalu mengambil bagian hidup kita yang tidak akan pernah kembali. Hidup manusia merupakan sejumlah detik, dan detik terakhir hidup kita akan berakhir segera. Oleh karena itu, kita harus segera memanfaatkan detik-detik ini, dan membuatnya bermanfaat untuk dunia dan akhirat.

Apakah anda akan mengikuti eksperimen hebat ini?
Hal paling penting dalam manajemen waktu secara benar adalah menentukan tujuan sejak awal.  Dan bayangkan hasil besar yang akan dicapai jika kita berhasil mengatur waktu secara optimal. Saran saya, jangan menunggu sampai anda selesai membaca artikel ini, tapi ambillah inisiatif untuk mengambil keputusan dalam mengatur waktu anda. Waktu sangatlah berharga dan singkat. Keputusan yang telah kita buat adalah benar. Oleh karena itu, kita tidak butuh berpikir atau berdiskusi tentang hal ini. Tidak perlu takut akan kesalahan, proyek yang akan kita gunakan berasal dari kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sehingga hasilnya terjamin.
Keuntungan pertama yang akan kita dapatkan dari manajemen waktu kita adalah kita akan merasakan berharganya waktu kita dan nilai hidup yang telah Allah berikan kepada kita, selain itu juga nilai keberadaan kita di dunia ini. Kita akan hidup dalam kebahagiaan di setiap waktu, karena tujuan kita akan diringkas menjadi satu tujuan: ridha Allah kepada kita, dan ridha kita kepada Allah. Ya, keridhaan hati kita kepada Allah sangatlah penting, karena kebanyakan manusia saat ini tidak ridha kepada Pencipta mereka tanpa mereka sadari. Saya akan menjelaskan hal ini melalui contoh-contoh berikut.
Kita dikatakan ridha kepada Allah, jika kita mendapat suatu penyakit, dan kita merasa bahagia karena Allah ingin membersihkan kita dari dosa-dosa kita dengan penyakit ini. Kita dikatakan ridha kepada Allah seandainya rezeki kita sedang disempitkan, banyak hutang, kita tidak mendapatkan seorangpun yang dapat memberi kita sekedar beberapa rupiah saja, tetapi, kita merasa bahagia karena Allah ingin memberikan pahala sebagai ganti untuk kekurangan uang, dan menggolongkan kita di antara para penghuni surga karena kepuasan, keridhaan, kesabaran kita terhadap apa yang Allah berikan kepada kita.
Kita dikatakan ridha kepada Allah, jika kita menderita kesulitan, kesedihan, atau dukacita karena kehilangan keluarga, teman, atau kekasih, dan kemudian kita bersabar dan mengharap balasan  dari Allah, kita merasa bahagia karena Allah menginginkan kita pada hari kebangkitan termasuk dalam golongan orang-orang sabar yang masuk surga tanpa hisab.
Tetapi jika yang terjadi sebaliknya, kita mulai bertanya tentang beberapa pertanyaan: apa dosa yang telah saya lakukan kepada Allah sehingga Allah menimpakan bencana ini? Apa dosa yang telah saya lakukan sehingga saya pantas diberikan kekurangan, kesulitan, atau kesedihan ini? Atau mengatakan kepada diri kita: ini hidup yang menyedihkan, sengsara, sangat buruk, ini hidup yang sangat keras, berat, dan sulit, penghasilan sangat kecil, selalu prihatin, saya hidup di ambang kematian, dan ekspresi serupa yang selalu kita pikirkan dan kita katakan setiap ada orang yang bertanya tentang kabar kita, itu berarti kita tidak ridha kepada Allah, keadilan-Nya, dan pilihan-Nya untuk kita, dan di sisi lain, Allah tidak akan menyukai apa yang kita lakukan tersebut.
Walaupun kita mencoba untuk mengatur waktu dan hidup kita, namun hidup kita akan seperti kapal yang berjuang di tengah gelombang lautan, tidak tahu kemana harus menuju, apa yang akan dihadapi, dan untuk tujuan apa kita pergi. Hidup itu seperti perjalanan pendek di atas kapal, bahaya mengelilingi kita di setiap sisi, dan kapan saja kita bisa dilemparkan dari tujuan kita, maka ketika rencana kita disiapkan dengan baik, kita akan mempunyai jalan ke pantai dengan selamat.


Tetapi bagaimanakah terjadinya realita dan takdir? Hal ini merupakan proses yang sangat sederhana. Yakinlah bahwa apa yang telah ditetapkan untuk kita tidak akan pernah luput dari kita, dan apa yang tidak ditetapkan untuk kita tidak akan pernah menimpa kita. Kita tidak akan meninggalkan dunia ini sebelum kita menghabiskan jatah rezeki dan penghidupan yang Alah karuniakan kepada kita. Dan yakinlah tidak ada seorangpun yang akan mengambil jatah rezeki dan penghidupan kita. Kita merasa ridha terhadap apa saja yang ditimpakan kepada kita dan percaya bahwa ujian apapun dari Allah adalah baik. Dan percayalah bahwa segalanya berada pada kekuasaan Allah. Dia adalah pencipta alam semesta dan di tangan-Nya kekuasaan langit dan bumi. Apapun yang terjadi pada kita adalah atas dasar kehendak, ketetapan, ilmu, dan kebijaksanaan Allah SWT. Jika kita telah mengetahui hal tersebut maka kita akan menyadari bahwa apapun yang terjadi pada kita adalah untuk kebaikan kita, tapi dengan syarat bahwa kita percaya bahwa Allah menguasai alam semesta dan menginginkan kebaikan dan manfaat untuk kita.

Studi Kelayakan Lebih Penting Daripada Aplikasi Praktis
Hal yang sering diabaikan oleh banyak orang dalam mengerjakan suatu proyek yaitu mempelajari proyek tersebut dengan baik. Jika pembelajaran dilakukan lebih baik, lebih menyeluruh, dan lebih akurat, maka hasil praktis yang didapatkan akan lebih sukses. Oleh karena itu, sebelum kita memulai eksperimen “Manajemen Waktu” ini, kita harus tahu tentang manfaat dan hasil yang akan kita capai dan bagaimana semua itu akan merubah banyak hal di sekitar kita. Kita harus merencanakan eksperimen ini dengan baik dan hidup dengan pengelolaan waktu yang baik.

Manfaat Manajemen Waktu
Para psikolog menegaskan bahwa kita harus mengetahui manfaat pekerjaan apapun yang ingin kita lakukan, sehingga akan lebih efektif dan memberikan hasil yang diinginkan. Dari  mempelajari Al-Qur’an, saya menjadi tahu bahwa Allah SWT memberikan kita iming-iming surga. Ketika Dia memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, selalu disertai dengan manfaat dan balasan yang kita dapatkan dari perbuatan tersebut. Ketika Dia melarang kita melakukan sesuatu, Dia menunjukkan kepada kita aspek negatif dan kerusakan akibat pekerjaan tersebut. Ada banyak ayat tentang  hal ini.
Oleh karena itu, ketika Rasulullah SAW memberitahu kita tentang pentingnya waktu, beliau menggunakan momen paling penting bagi orang mukmin, yaitu saat menemui Sang Pencipta. Beliau berkata: sebelum seseorang meninggalkan pengadilan pada hari kebangkitan, dia akan ditanya empat hal, salah satunya adalah bagaimana dia menghabiskan waktunya. Hubungannya adalah antara menggunakan waktu untuk mencari ridha Allah, masuk surga, dan pertanyaan yang akan dihadapi kita semua. Oleh karena itu kita akan menyebutkan beberapa keuntungan memanfaatkan waktu dan menggunakan setiap detiknya dengan pekerjaan yang bermanfaat.

Manajemen Waktu dan Kebahagiaan
Penelitian modern menunjukkan bahwa orang yang tahu bagaimana memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang menguntungkan dan bermanfaat, akan lebih bahagia dibandingkan dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka secara sia-sia. Kebahagiaan berhubungan dengan pekerjaan bermanfaat yang kita lakukan. Jika saya ingat kembali saat saya masih kuliah, saya mempunyai banyak waktu, tetapi saya tidak tahu sama sekali bagaimana memanfaatkannya sampai saya mulai menghafal Al-Qur’an. Kemudian saya mendapatkan jalan kebahagiaan dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an mengajari kita bagaimana menggunakan waktu secara maksimal, di setiap saat ada dzikir, ibadah, silaturahim, pekerjaan yang bermanfaat, atau ilmu yang bermanfaaat.
Inilah yang membuat saya merasa sangat bahagia yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Pemanfaatan waktu adalah kunci dari kebahagiaan sejati. Jika kita menginginkan kebahagiaan, mari  belajar cara memanfaatkan waktu dan jangan gantungkan hidup dan waktu kita pada keadaan sekitar seperti perahu yang digulung gelombang, maka akan tenggelam.

Manajemen Waktu Memberikan kita Kepuasan dan Kesuksesan
Kebanyakan orang tidak puas dengan kenyataan hidup mereka karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya waktu. Hal ini menyebabkan banyak gangguan mental pada mereka. Para psikolog menyatakan bahwa kebanyakan penyakit mental dihasilkan oleh ketidakpuasan atas kenyataan yang terjadi. Hal ini menyebabkan masalah psikologis dan juga penyakit fisik. Setelah pengalaman yang cukup lama, saya menemukan bahwa cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan sebagian waktu kita untuk mempelajari, merenungkan, dan mendengarkan Al-Quran.
Merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an beserta maknanya membuat kita menyadari bahwa semua hal yang ada di alam ini berada pada kekuasaan Allah. Tidak ada yang terjadi tanpa seijin-Nya dan tidak ada yang terjadi pada kita tanpa ketentuan, ilmu, dan kebijaksanaan Allah SWT. Hal ini membuat kita bahagia dengan apapun yang terjadi pada kita, dan membuat kita merasakan keterlibatan dan pengetahuan Allah atas apa yang terjadi pada kita. Banyak psikiater tidak melakukan apapun kepada pasien mereka kecuali mendengarkan kegelisahan dan masalah mereka, dan hal ini dengan sendirinya adalah obat pasien penyakit jiwa. Ketika kita tahu bahwa Allah melihat, mendengar, dan tahu apapun yang terjadi pada kita, kita akan merasa puas dengan kenyataan yang ditakdirkan untuk kita.
Hasilnya, menggunakan waktu untuk berdzikir/mengingat Allah memberikan kita kepuasan terhadap kenyataan yang kita hadapi. Hal ini membuat kita merasa bahagia dan meningkatkan energi kita untuk bekerja atau belajar. Dengan demikian, kita telah melangkahkan satu langkah di jalan kesuksesan. Jadi, manajemen waktu yang sukses berarti kesuksesan di sekolah dan pekerjaan.


Seringkali, salah satu dari kita menemukan dua atau beberapa pilihan dan harus membuat keputusan yang benar. Baru-baru ini, para psikolog menyatakan bahwa proses pembuatan keputusan bukanlah hal spontan, tetapi berhubungan dengan banyak interaksi dan kumpulan informasi yang disimpan dalam otak kita. Jadi, jika penggunaan waktu kita lebih baik, otak kita lebih teratur, dan keputusan kita juga lebih baik dan benar.

Manajemen Waktu dan Uang
Pada kebanyakan penelitian, keberhasilan manajemen waktu dilihat dari satu akibat yang dihasilkan yaitu perolehan uang. Kita sebagai muslim tidak menjadikan uang sebagai target atau tujuan, tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin, menafkahi keluarga, dan membelanjakan uang untuk mendapatkan ridha Allah. Mencari uang merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan ridha Allah. Oleh karena itu, seorang beriman butuh budaya manajemen waktu agar mampu hidup dalam kecukupan tanpa pemborosan dan kekikiran. Islam adalah agama pertengahan, boros adalah sifat setan, kikir juga sifat setan. Pertengahan adalah cara terbaik yang Allah perintahkan kepada kita untuk diikuti.
Allah telah menghubungkan banyak ayat Al-Qur’an antara kekayaan dan ketakwaan. Hal paling penting tentang ketakwaan adalah menggunakan waktu untuk perbuatan baik. Selain itu, yakin pada Allah dan karunia-Nya dan bahwa Dia menyediakan nafkah penghidupan untuk hamba-Nya. Kita harus percaya pada Allah. Ketika kita menggunakan waktu untuk mengharapkan ridha Allah, maka Allah akan menyediakan segalanya untuk kita. Dia akan menyediakan kekayaan dan penghidupan. Dan karena itu saya katakan bahwa manajemen waktu yang sukses berarti lebih banyak mendapatkan kekayaan dan penghidupan dari Allah.

Keuntungan Tak Berhingga dari Manajemen Waktu yang Efektif
Jika kita ingin menyebutkan keuntungan manajemen waktu yang efektif, maka dibutuhkan penjelasan yang sangat banyak. Tapi cukup dikatakan bahwa manajemen waktu yang baik sesuai Al-Qur’an dan Sunah berarti dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat, dapat menyelesaikan banyak persoalan dengan sedikit usaha, lebih tercapainya stabilitas sosial dan psikologis, lebih tercapainya stabilitas emosional dan rasa bahagia, kuat, dan optimistis, menyingkirkan kumpulan hal-hal negatif yang mengganggu energi manusia, menyingkirkan kesedihan, kegelisahan, dan itu berarti kita telah memulai hidup baru yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Tetapi sekali kita mengalami pengalaman ini, kita akan menyadari hebatnya membagi dan mengatur waktu.


Di dunia semut, kita bisa dapatkan tipe manajemen waktu terbaik. Seekor semut tidak melewatkan semenitpun berlalu tanpa melakukan sesuatu. Ia bekerjasama dan berkoordinasi dengan anggota kelompok lain. Ia menggunakan waktu dengan cara yang luar biasa yang mungkin tidak dapat dilakukan manusia. Para ilmuwan berpendapat bahwa semut mempunyai sebuah teknik dalam mengatur waktu. Dapatkah kita belajar dari makhluk kecil ini?

Waktu Efektif
Pembagian waktu sangat mempengaruhi segala hal dalam hidup kita setiap harinya. Sehari terdiri dari 24 jam. Waktu tidur kita mencapai 6 jam (lebih baik dibagi menjadi 2 bagian: 4 jam di malam hari dan 2 jam di siang hari). Jadi, berapa yang tersisa dari 24 jam kita? 24 - 6 = 18 jam. Dari 18 jam ini kita harus menguranginya lagi untuk kebutuhan keseharian kita seperti buang air, makan, minum, dan mandi, kira-kira 2 jam. 18 jam – 2 jam = 16 jam yang tersisa untuk kita. Namun, ada hal lain yang harus dilakukan oleh seorang muslim; yang paling utama yaitu sholat, yang merupakan waktu yang mulia dan harus menjadi perhatian utama kita. Kita sekurang-kurangnya butuh 1 jam untuk melaksanakan sholat wajib 5 waktu. Dan yang tersisa untuk kita yaitu 16 – 1 = 15 jam.
Ada rutinitas yang kebanyakan orang harus lakukan, seperti pekerjaan, bisnis, perdagangan, atau belajar di sekolah atau perguruan tinggi, dsb. Waktu yang dibutuhkan untuk hal ini sekitar 8 jam. Kemudian, 7 jam tersisa untuk waktu luang efektif 15 – 8 = 7 jam. Bayangkan kebanyakan waktu dihabiskan untuk kebutuhan dasar manusia, menyisakan hanya 7 jam yang bisa digunakan untuk hal lain. Tetapi kebanyakan dari kita tidak memanfaatkan 7 jam ini!
Waktu sebanyak itu cukup untuk melakukan banyak hal. Pertama dan paling utama yaitu menghafal Al-Qur’an. Tetapi, kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka tidak punya waktu untuk melakukan hal tersebut. Hal ini merupakan pekerjaan paling penting dalam hidup seorang beriman, karena hal ini akan banyak merubah hidupnya. Melalui cara yang kreatif, kita akan lihat bahwa orang dapat menggunakan 24 jam secara efektif, bahkan saat tidur!

Menggunakan Waktu Saat Tidur
Salah satu hal unik adalah bahwa otak tetap dalam kondisi beraktivitas, bekerja, dan mengingat serta mengatur memori selama tidur. Namun, tidur juga meningkatkan kemampuan kreativitas manusia. Oleh karena itu, kita seharusnya menggunakan periode ini untuk mendengarkan dan mempelajari kitab suci Al-Qur’an. Tema tentang belajar selama tidur menyita perhatian para ilmuwan akhir-akhir ini. Mereka mencoba untuk memonitor proses yang terjadi pada otak orang yang sedang tidur dan proses yang berpengaruh padanya saat diperdengarkan kata-kata saat ia tidur. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Functional Magnetic Resonance Scanning Device (FMRI)  

Menggunakan Waktu Selama Bekerja
Cara untuk sukses yang paling penting adalah mempunyai tujuan. Buat tujuan ini sebagai perhatian berpikir kita sepanjang hari dan bekerja untuk hal tersebut sampai hal tersebut tercapai. Sehingga, waktu bekerja sangat perlu digunakan sebaik-baiknya. Setiap hari banyak orang dapat menyelesaikan banyak hal dalam waktu yang sama. Contohnya, seseorang dapat mendengarkan Al-Qur’an selama ia bekerja, mengemudi, atau saat duduk-duduk. Al-Qur’an selalu menjadi perhatian saya: bagaimana memahaminya, bagaimana menghafalnya, bagaimana belajar tentang hal baru dari Al-Quran setiap hari, dan bagaimana untuk hidup dengan Al-Qur’an setiap saat. Oleh karena itu, saya menemukan berkah di setiap saat. Hal ini diabaikan oleh banyak orang.
Kita dapat menggunakan waktu kita untuk memikirkan tujuan yang ingin kita capai. Bagi saya, tujuan utama saya adalah bagaimana saya menjadi penulis tentang keajaiban ilmiah, sehingga saya menggunakan setiap menit untuk berpikir dan mempertanyakan pertanyaan bagaimana saya bisa meraih tujuan ini, apa yang saya butuhkan untuk itu. Karena bertanya secara terus menerus dan berkat rahmat Allah SWT, saya telah mencapai target ini dalam waktu beberapa tahun.


Bahkan waktu tidur kita dapat digunakan untuk mempelajari hal baru. Saya telah menggunakan metode ini selama bertahun-tahun, dimana saya mendengarkan Al-Qur’an selama saya tidur. Hal ini sangat membantu saya untuk menghafal, dan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Mendengarkan Al-Qur’an adalah obat untuk banyak penyakit, dengan syarat kita yakin pengobatan Ilahi yang gratis ini. Dan ketika kita menikmati kesehatan yang lebih baik, kita seharusnya dapat melakukan lebih banyak hal dan menggunakan waktu kita dengan cara yang lebih baik.

Menggunakan Waktu yang Hilang
Ada banyak waktu terbuang yang meliputi perjalanan, mengunjungi teman, keluarga, dan pekerjaan sehari-hari. Selain itu, ada waktu yang diluangkan untuk anak, istri, suami, dan orangtua, menonton TV, mendengarkan radio, dan banyak waktu yang terbuang di internet, dll. Waktu-waktu ini harus digunakan. Kita akan belajar bagaimana melakukannya.
Selanjutnya kita akan belajar langkah praktis dalam proses manajemen waktu: bagaimana mencapai penggunaan waktu kita secara optimal, bagaimana mencapai kesuksesan dalam pekerjaan atau belajar, dan bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam waktu yang sangat singkat, dan informasi bermanfaat lain serta hal-hal penting yang dibutuhkan oleh setiap orang dalam hidupnya.

Berikut ini merupakan tips-tips singkat tentang waktu:
  1. Anggap waktu sebagai harta karun berharga di tangan kita. Allah telah memberikan kita harta karun ini. Akankah kita menghambur-hamburkannya dengan sia-sia?
  2.  Lupakan masalah apapun yang kita hadapi dan jangan berikan lebih dari satu atau dua menit pikiran kita, dan beralihlah untuk memikirkan hal lain.
  3. Sebelum tidur cobalah pikirkan apa yang harus kita lakukan pada hari berikutnya, setelah bangun tidur, cobalah berpikir tentang apa yang akan kita selesaikan hari ini.
  4.  Lebih banyak berdoa, mohon ampun, dan membaca Al-Qur’an. Hal tersebut akan membuat kita lebih nyaman dan menambah stabilitas hati dan otak, yang membantu kita lebih kreatif dan berpikir lebih baik.
  5. Pikirkan tentang ciptaan Tuhan. Hal ini akan membantu kita berinovasi dan mengambil keputusan yang tepat. Dan dengan demikian, akan menghemat waktu yang kita buang sia-sia untuk keputusan yang salah.
  6.  Jangan tertipu dengan dunia dan segala perhiasannya, kekayaan, dan orang-orang kaya. Contohnya yaitu Qarun, pemilik kekayaan yang kuncinya saja tidak kuat dipikul oleh orang-orang kuat. Tetapi, Qarun ditenggelamkan ke bumi karena kesombongannya. Apa yang ia dapatkan dari ilmu dan kekayaannya ini?
  7.  Jangan merasa bahwa kita gagal. Perasaan ini adalah musuh waktu. Teruslah mencoba maka kita akan berhasil. Selain itu, kita akan mendapat manfaat dari percobaan-percobaan kita.

Saya menyertakan dalam artikel ini situasi besar yang akan dihadapi oleh setiap orang yang durhaka kepada Allah. Bagaimana mereka di saat kematian mereka mengharapkan perpanjangan hidup kembali walau hanya sebentar untuk melakukan kebaikan. Tetapi ini tidak mungkin. Takdir sudah ditetapkan dan mereka tidak akan mendapatkan tambahan waktu sedetikpun.
Allah berfirman, “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh”. Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiqun: 10-11)
Setelah ini, apakah kita akan menghargai waktu kita dan mulai sekarang kita akan memanfaatkan setiap menit waktu kita untuk melakukan apa yang Allah ridhai?


Artikel asli ditulis oleh Abduldaem Al-Kaheel. Tulisan ini merupakan hasil terjemahan saya dari terjemahan bahasa Inggris "Innovative Way to Manage Time (1)" oleh Dr. Issameldin El-Fadni Suliman. Artikel berbahasa Inggris dapat dilihat di sini.

Baca  juga:
Cara Inovatif Mengelola Waktu (3)
Cara Inovatif Mengelola Waktu (4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar