Waktu adalah karunia paling penting yang sering kita abaikan. Berikut ini adalah pengalaman saya sendiri dalam mengelola waktu dan memanfaatkannya dengan tuntunan Quran dan Sunah Rasul.
Tidak ada sesuatu yang lebih disesali orang beriman daripada waktu yang terlewat dalam hidupnya tanpa mengingat Allah. Tidak ada momen yang lebih baik bagi orang beriman daripada melakukan pekerjaan yang diridhai Allah SWT dan merasakan berkah dari-Nya. Waktu adalah karunia terbesar dari Allah untuk kita, tetapi kebanyakan orang tidak peduli dengan hal ini.
Beberapa cendekiawan Barat telah berulang kali
menerbitkan buku-buku tentang manajemen waktu. Buku-buku ini telah mencapai
rata-rata penjualan tinggi di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian
masyarakat dan keinginan mereka untuk mempelajari cara terbaik dalam mengelola
waktu sangat besar. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan dan kepentingan
mereka, dan pada akhirnya untuk mencapai kebahagiaan yang dicari setiap
manusia.
Tetapi jika kita lihat, buku-buku ini lebih berfokus
pada satu tujuan, yaitu dunia dan segala perhiasannya. Ukuran sukses untuk
mereka adalah apa yang seseorang capai dalam hal materi, popularitas, atau
kekuasaan. Tetapi mereka mengabaikan kehidupan setelah kematian yang menunggu
setiap orang. Pemikiran inilah yang menjadi langkah awal yang membuat saya merenung,
melakukan pertimbangan, penelitian, dan menulis.
Saya mempunyai banyak ide, teori, dan persepsi tentang semesta,
waktu, dan alam. Saya bercita-cita untuk membuat teori baru di bidang fisika,
kedokteran, atau bahasa. Saya telah terjun ke dalam ilmu-ilmu pengetahuan
tersebut. Dalam beberapa tahun ini, saya siang dan malam mempelajari ilmu
pengetahuan dengan maksud untuk mengetahui “segalanya”, tetapi hidup sangatlah
singkat. Bagaimanapun saya hidup, saya tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan
lebih dari setetes air lautan.
Kemudian, saya mulai
memikirkan cara yang membuat saya bisa mendapatkan ilmu pengetahuan
sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Setelah lama berpikir
dan mencari, saya menemukan bahwa satu-satunya “buku” yang mengandung
pengetahuan seluruh dunia adalah Al-Qur’an. Sungguh, saya belajar fisika dari
Al-Qur’an, saya belajar matematika dari Al-Qur’an, dan saya belajar kedokteran
dari Al-Quran. Memang benar, saya tidak menjadi seorang dokter atau ahli
fisika, tetapi kebahagiaan yang saya dapatkan sebagai hasil dari ketertarikan
saya tentang Al-Qur’an tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Saya hanya dapat
mengekspresikannya dengan mengucap syukur Alhamdulillah.
Tanpa rahmat, petunjuk,
dan kebesaran Allah, saya tidak bisa mendapatkan kebahagiaan itu. Kebahagiaan adalah sesuatu yang sangat
kompleks. Tidak mudah untuk mendapatkan puncak kebahagiaan meskipun para
peneliti, pemikir, dan filsuf telah banyak menulis tentang hal ini. Namun, saya
menemukan bahwa satu ayat saja dari Al-Qur’an dapat memberi kita jalan nyata
menuju kebahagiaan. Setiap ayat Al-Quran mengandung program yang dapat mengubah
hidup kita secara nyata. Ini adalah pengalaman saya tentang Al-Qur’an dalam
kurun waktu lebih dari 20 tahun.
Alasan
Penulisan Artikel Ini
Salah satu saudara saya memberikan ide untuk menulis
artikel tentang manajemen waktu yang diambil dari pengalaman saya sendiri dalam
mengelola waktu. Hal itu akan membantu para pembaca dalam memanfaatkan dan menghemat
waktu secara optimal. Saya memohon kepada Allah untuk menjadikan artikel ini
sebagai ilmu yang bermanfaat dan sebagai bentuk pengabdian saya kepada Allah.
Artikel ini menggambarkan pandangan pribadi saya. Saya telah mengalami
pengalaman nyata yang dapat dilalui setiap orang bahkan bisa dengan hasil yang
lebih baik, karena Allah-lah yang Maha Memudahkan dan Maha Mencukupi. Semoga
Allah mengabulkannya. Amin.
Kita harus membuat target di depan kita dan
menggunakan cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Kita harus tahu
bahwa langkah pertama dalam hal apapun adalah yang paling sulit, tetapi sekali kita
sudah memulai perjalanan “manajemen waktu” ini, kita akan mendapatkannya
semakin mudah dan semakin mudah.
Waktu
Menentukan Takdir kita pada Hari Kebangkitan
Artikel ini bukan sekedar untuk bacaan atau cerita
untuk dinikmati saja. Ini perkara hidup atau mati. Waktu adalah harta kita yang
paling berharga di dunia ini. Allah telah memberi kita batas waktu yang tidak
diketahui, dan itulah umur kita di dunia ini. Semua yang telah Allah takdirkan
akan terjadi pada rentang waktu tersebut. Periode ini dimulai sejak kelahiran
sampai kematian kita. Kemudian, semuanya berhenti, dan jenis waktu yang lain
dimulai, yaitu surga yang kekal, atau hukuman abadi. Renungkan dimana kita akan
menempatkan diri kita sejak saat ini, dan jangan menunggu kejutan yang akan
terjadi.
Hal pertama kali yang akan ditanyakan sebelum
pertanyaan tentang Tuhan pada hari kebangkitan adalah waktu kita. Bagaimana kita
menggunakannya. Apakah kita menunaikan sholat tepat waktu? Apakah kita berpuasa
pada bulan Ramadhan? Apakah kita bersedekah, memberi kepada fakir miskin? Atau
apakah kita menghabiskan waktu kita untuk ilmu yang bermanfaat? Apakah kita
berlaku baik pada orang tua kita dan orang-orang di sekitar kita? Apakah kita
memanfaatkan waktu untuk mempelajari Al-Qur’an? Apakah kita menggunakan waktu kita
untuk ketaatan kita pada Pencipta kita? Terlalu banyak pertanyaan seputar
waktu. Apa yang telah kita persiapkan untuk pertemuan ini: untuk bertemu
Pencipta alam semesta, Raja segala raja, Yang Maha Kuasa?
Saya menemukan bahwa cara mengelola waktu dan mendapatkan
kebahagiaan hanya dapat dicapai dengan Kitab Allah, Al-Quran, karena buku-buku
yang ditulis manusia didasarkan pada percobaan, tetapi Kitab Sang Pencipta
manusia telah memberikan kita hasil yang benar. Setiap ayat-ayat-Nya adalah
hukum konstan yang dapat diaplikasikan tanpa harus mengkhawatirkan hasil yang
salah, karena hasilnya selalu benar dan bermanfaat. Sehingga kita dapat menjamin
penggunaan waktu terbaik tanpa membuang waktu kita dalam eksperimen dan teori
yang mempunyai kemungkinan berhasil atau gagal. Berkat ketergantungan saya
tentang pemikiran ini, waktu yang hilang telah berkurang sampai nol. Setiap
momen yang terdapat dalam hidup saya selalu memberikan manfaat, karena saya
hidup hanya untuk satu tujuan, yaitu ridha Allah SWT.
Waktu adalah satu-satunya hal yang tidak bisa
dihentikan maupun dikendalikan. Ini adalah hukum alam yang sudah Allah
tetapkan. Setiap detik yang berlalu selalu mengambil bagian hidup kita yang
tidak akan pernah kembali. Hidup manusia merupakan sejumlah detik, dan detik
terakhir hidup kita akan berakhir segera. Oleh karena itu, kita harus segera
memanfaatkan detik-detik ini, dan membuatnya bermanfaat untuk dunia dan
akhirat.
Apakah
anda akan mengikuti eksperimen hebat ini?
Hal paling penting dalam manajemen waktu secara benar adalah menentukan
tujuan sejak awal. Dan bayangkan hasil besar
yang akan dicapai jika kita berhasil mengatur waktu secara optimal. Saran saya,
jangan menunggu sampai anda selesai membaca artikel ini, tapi ambillah
inisiatif untuk mengambil keputusan dalam mengatur waktu anda. Waktu sangatlah
berharga dan singkat. Keputusan yang telah kita buat adalah benar. Oleh karena
itu, kita tidak butuh berpikir atau berdiskusi tentang hal ini. Tidak perlu
takut akan kesalahan, proyek yang akan kita gunakan berasal dari kitab suci
Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sehingga hasilnya terjamin.
Keuntungan pertama yang akan kita
dapatkan dari manajemen waktu kita adalah kita akan merasakan berharganya waktu
kita dan nilai hidup yang telah Allah berikan kepada kita, selain itu juga
nilai keberadaan kita di dunia ini. Kita akan hidup dalam kebahagiaan di setiap
waktu, karena tujuan kita akan diringkas menjadi satu tujuan: ridha Allah
kepada kita, dan ridha kita kepada Allah. Ya, keridhaan hati kita kepada Allah
sangatlah penting, karena kebanyakan manusia saat ini tidak ridha kepada
Pencipta mereka tanpa mereka sadari. Saya akan menjelaskan hal ini melalui
contoh-contoh berikut.
Kita dikatakan ridha kepada Allah, jika kita
mendapat suatu penyakit, dan kita merasa bahagia karena Allah ingin
membersihkan kita dari dosa-dosa kita dengan penyakit ini. Kita dikatakan ridha
kepada Allah seandainya rezeki kita sedang disempitkan, banyak hutang, kita
tidak mendapatkan seorangpun yang dapat memberi kita sekedar beberapa rupiah
saja, tetapi, kita merasa bahagia karena Allah ingin memberikan pahala sebagai
ganti untuk kekurangan uang, dan menggolongkan kita di antara para penghuni
surga karena kepuasan, keridhaan, kesabaran kita terhadap apa yang Allah
berikan kepada kita.
Kita dikatakan ridha kepada Allah, jika kita
menderita kesulitan, kesedihan, atau dukacita karena kehilangan keluarga,
teman, atau kekasih, dan kemudian kita bersabar dan mengharap balasan dari Allah, kita merasa bahagia karena Allah
menginginkan kita pada hari kebangkitan termasuk dalam golongan orang-orang
sabar yang masuk surga tanpa hisab.
Tetapi jika yang terjadi sebaliknya, kita mulai
bertanya tentang beberapa pertanyaan: apa dosa yang telah saya lakukan kepada
Allah sehingga Allah menimpakan bencana ini? Apa dosa yang telah saya lakukan
sehingga saya pantas diberikan kekurangan, kesulitan, atau kesedihan ini? Atau
mengatakan kepada diri kita: ini hidup yang menyedihkan, sengsara, sangat
buruk, ini hidup yang sangat keras, berat, dan sulit, penghasilan sangat kecil,
selalu prihatin, saya hidup di ambang kematian, dan ekspresi serupa yang selalu
kita pikirkan dan kita katakan setiap ada orang yang bertanya tentang kabar kita,
itu berarti kita tidak ridha kepada Allah, keadilan-Nya, dan pilihan-Nya untuk kita,
dan di sisi lain, Allah tidak akan menyukai apa yang kita lakukan tersebut.
Walaupun kita mencoba untuk mengatur waktu dan hidup
kita, namun hidup kita akan seperti kapal yang berjuang di tengah gelombang
lautan, tidak tahu kemana harus menuju, apa yang akan dihadapi, dan untuk
tujuan apa kita pergi. Hidup itu seperti perjalanan pendek di atas kapal,
bahaya mengelilingi kita di setiap sisi, dan kapan saja kita bisa dilemparkan dari
tujuan kita, maka ketika rencana kita disiapkan dengan baik, kita akan mempunyai
jalan ke pantai dengan selamat.
Tetapi bagaimanakah terjadinya realita dan takdir?
Hal ini merupakan proses yang sangat sederhana. Yakinlah bahwa apa yang telah
ditetapkan untuk kita tidak akan pernah luput dari kita, dan apa yang tidak
ditetapkan untuk kita tidak akan pernah menimpa kita. Kita tidak akan
meninggalkan dunia ini sebelum kita menghabiskan jatah rezeki dan penghidupan
yang Alah karuniakan kepada kita. Dan yakinlah tidak ada seorangpun yang akan
mengambil jatah rezeki dan penghidupan kita. Kita merasa ridha terhadap apa
saja yang ditimpakan kepada kita dan percaya bahwa ujian apapun dari Allah
adalah baik. Dan percayalah bahwa segalanya berada pada kekuasaan Allah. Dia
adalah pencipta alam semesta dan di tangan-Nya kekuasaan langit dan bumi.
Apapun yang terjadi pada kita adalah atas dasar kehendak, ketetapan, ilmu, dan
kebijaksanaan Allah SWT. Jika kita telah mengetahui hal tersebut maka kita akan
menyadari bahwa apapun yang terjadi pada kita adalah untuk kebaikan kita, tapi
dengan syarat bahwa kita percaya bahwa Allah menguasai alam semesta dan
menginginkan kebaikan dan manfaat untuk kita.
Studi
Kelayakan Lebih Penting Daripada Aplikasi Praktis
Hal yang sering diabaikan oleh banyak orang dalam
mengerjakan suatu proyek yaitu mempelajari proyek tersebut dengan baik. Jika
pembelajaran dilakukan lebih baik, lebih menyeluruh, dan lebih akurat, maka
hasil praktis yang didapatkan akan lebih sukses. Oleh karena itu, sebelum kita
memulai eksperimen “Manajemen Waktu” ini, kita harus tahu tentang manfaat dan hasil
yang akan kita capai dan bagaimana semua itu akan merubah banyak hal di sekitar
kita. Kita harus merencanakan eksperimen ini dengan baik dan hidup dengan pengelolaan
waktu yang baik.
Manfaat
Manajemen Waktu
Para psikolog menegaskan bahwa kita harus mengetahui
manfaat pekerjaan apapun yang ingin kita lakukan, sehingga akan lebih efektif
dan memberikan hasil yang diinginkan. Dari mempelajari Al-Qur’an, saya menjadi tahu bahwa
Allah SWT memberikan kita iming-iming surga. Ketika Dia memerintahkan kita
untuk melakukan sesuatu, selalu disertai dengan manfaat dan balasan yang kita
dapatkan dari perbuatan tersebut. Ketika Dia melarang kita melakukan sesuatu,
Dia menunjukkan kepada kita aspek negatif dan kerusakan akibat pekerjaan
tersebut. Ada banyak ayat tentang hal
ini.
Oleh karena itu, ketika Rasulullah SAW memberitahu
kita tentang pentingnya waktu, beliau menggunakan momen paling penting bagi
orang mukmin, yaitu saat menemui Sang Pencipta. Beliau
berkata: sebelum seseorang meninggalkan pengadilan pada hari kebangkitan, dia
akan ditanya empat hal, salah satunya adalah bagaimana dia menghabiskan
waktunya. Hubungannya adalah antara menggunakan waktu untuk mencari ridha
Allah, masuk surga, dan pertanyaan yang akan dihadapi kita semua. Oleh karena
itu kita akan menyebutkan beberapa keuntungan memanfaatkan waktu dan menggunakan
setiap detiknya dengan pekerjaan yang bermanfaat.
Manajemen
Waktu dan Kebahagiaan
Penelitian modern menunjukkan bahwa orang yang tahu
bagaimana memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang menguntungkan dan
bermanfaat, akan lebih bahagia dibandingkan dengan orang-orang yang menghabiskan
waktu mereka secara sia-sia. Kebahagiaan berhubungan dengan pekerjaan
bermanfaat yang kita lakukan. Jika saya ingat kembali saat saya masih kuliah, saya
mempunyai banyak waktu, tetapi saya tidak tahu sama sekali bagaimana memanfaatkannya
sampai saya mulai menghafal Al-Qur’an. Kemudian saya mendapatkan jalan
kebahagiaan dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an mengajari kita bagaimana menggunakan
waktu secara maksimal, di setiap saat ada dzikir, ibadah, silaturahim,
pekerjaan yang bermanfaat, atau ilmu yang bermanfaaat.
Inilah yang membuat saya merasa sangat bahagia yang
tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Pemanfaatan waktu adalah kunci dari
kebahagiaan sejati. Jika kita menginginkan kebahagiaan, mari belajar cara memanfaatkan waktu dan jangan
gantungkan hidup dan waktu kita pada keadaan sekitar seperti perahu yang
digulung gelombang, maka akan tenggelam.
Manajemen Waktu Memberikan kita Kepuasan dan Kesuksesan
Kebanyakan orang tidak puas dengan kenyataan hidup
mereka karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya waktu. Hal ini
menyebabkan banyak gangguan mental pada mereka. Para psikolog menyatakan bahwa kebanyakan
penyakit mental dihasilkan oleh ketidakpuasan atas kenyataan yang terjadi. Hal
ini menyebabkan masalah psikologis dan juga penyakit fisik. Setelah pengalaman
yang cukup lama, saya menemukan bahwa cara terbaik untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan menggunakan sebagian waktu kita untuk mempelajari, merenungkan,
dan mendengarkan Al-Quran.
Merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an beserta maknanya
membuat kita menyadari bahwa semua hal yang ada di alam ini berada pada
kekuasaan Allah. Tidak ada yang terjadi tanpa seijin-Nya dan tidak ada yang
terjadi pada kita tanpa ketentuan, ilmu, dan kebijaksanaan Allah SWT. Hal ini
membuat kita bahagia dengan apapun yang terjadi pada kita, dan membuat kita
merasakan keterlibatan dan pengetahuan Allah atas apa yang terjadi pada kita.
Banyak psikiater tidak melakukan apapun kepada pasien mereka kecuali
mendengarkan kegelisahan dan masalah mereka, dan hal ini dengan sendirinya
adalah obat pasien penyakit jiwa. Ketika kita tahu bahwa Allah melihat,
mendengar, dan tahu apapun yang terjadi pada kita, kita akan merasa puas dengan
kenyataan yang ditakdirkan untuk kita.
Hasilnya, menggunakan waktu untuk
berdzikir/mengingat Allah memberikan kita kepuasan terhadap kenyataan yang kita
hadapi. Hal ini membuat kita merasa bahagia dan meningkatkan energi kita untuk
bekerja atau belajar. Dengan demikian, kita telah melangkahkan satu langkah di
jalan kesuksesan. Jadi, manajemen waktu yang sukses berarti kesuksesan di
sekolah dan pekerjaan.
Seringkali, salah satu dari kita menemukan dua atau
beberapa pilihan dan harus membuat keputusan yang benar. Baru-baru ini, para
psikolog menyatakan bahwa proses pembuatan keputusan bukanlah hal spontan,
tetapi berhubungan dengan banyak interaksi dan kumpulan informasi yang disimpan
dalam otak kita. Jadi, jika penggunaan waktu kita lebih baik, otak kita lebih
teratur, dan keputusan kita juga lebih baik dan benar.
Manajemen
Waktu dan Uang
Pada kebanyakan penelitian, keberhasilan manajemen
waktu dilihat dari satu akibat yang dihasilkan yaitu perolehan uang. Kita
sebagai muslim tidak menjadikan uang sebagai target atau tujuan, tetapi sebagai
alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, seperti memberikan sedekah kepada
fakir miskin, menafkahi keluarga, dan membelanjakan uang untuk mendapatkan
ridha Allah. Mencari uang merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan ridha
Allah. Oleh karena itu, seorang beriman butuh budaya manajemen waktu agar mampu
hidup dalam kecukupan tanpa pemborosan dan kekikiran. Islam adalah agama
pertengahan, boros adalah sifat setan, kikir juga sifat setan. Pertengahan
adalah cara terbaik yang Allah perintahkan kepada kita untuk diikuti.
Allah telah menghubungkan banyak ayat Al-Qur’an
antara kekayaan dan ketakwaan. Hal paling penting tentang ketakwaan adalah
menggunakan waktu untuk perbuatan baik. Selain itu, yakin pada Allah dan
karunia-Nya dan bahwa Dia menyediakan nafkah penghidupan untuk hamba-Nya. Kita
harus percaya pada Allah. Ketika kita menggunakan waktu untuk mengharapkan
ridha Allah, maka Allah akan menyediakan segalanya untuk kita. Dia akan
menyediakan kekayaan dan penghidupan. Dan karena itu saya katakan bahwa manajemen
waktu yang sukses berarti lebih banyak mendapatkan kekayaan dan penghidupan
dari Allah.
Keuntungan
Tak Berhingga dari Manajemen Waktu yang Efektif
Jika kita ingin menyebutkan keuntungan manajemen
waktu yang efektif, maka dibutuhkan penjelasan yang sangat banyak. Tapi cukup
dikatakan bahwa manajemen waktu yang baik sesuai Al-Qur’an dan Sunah berarti dapat
menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat, dapat menyelesaikan
banyak persoalan dengan sedikit usaha, lebih tercapainya stabilitas sosial dan
psikologis, lebih tercapainya stabilitas emosional dan rasa bahagia, kuat, dan
optimistis, menyingkirkan kumpulan hal-hal negatif yang mengganggu energi manusia,
menyingkirkan kesedihan, kegelisahan, dan itu berarti kita telah memulai hidup
baru yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Tetapi sekali kita mengalami
pengalaman ini, kita akan menyadari hebatnya membagi dan mengatur waktu.
Di dunia semut, kita bisa dapatkan tipe manajemen
waktu terbaik. Seekor semut tidak melewatkan semenitpun berlalu tanpa melakukan
sesuatu. Ia bekerjasama dan berkoordinasi dengan anggota kelompok lain. Ia
menggunakan waktu dengan cara yang luar biasa yang mungkin tidak dapat
dilakukan manusia. Para ilmuwan berpendapat bahwa semut mempunyai sebuah teknik
dalam mengatur waktu. Dapatkah kita belajar dari makhluk kecil ini?
Waktu
Efektif
Pembagian waktu sangat mempengaruhi segala hal dalam
hidup kita setiap harinya. Sehari terdiri dari 24 jam. Waktu tidur kita mencapai 6 jam
(lebih baik dibagi menjadi 2 bagian: 4 jam di malam hari dan 2 jam di siang
hari). Jadi, berapa yang tersisa dari 24 jam kita? 24 - 6 = 18 jam. Dari 18 jam
ini kita harus menguranginya lagi untuk kebutuhan keseharian kita seperti buang
air, makan, minum, dan mandi, kira-kira 2 jam. 18 jam – 2 jam = 16 jam yang
tersisa untuk kita. Namun, ada hal lain yang harus dilakukan oleh seorang muslim;
yang paling utama yaitu sholat, yang merupakan waktu yang mulia dan harus
menjadi perhatian utama kita. Kita sekurang-kurangnya butuh 1 jam untuk
melaksanakan sholat wajib 5 waktu. Dan yang tersisa untuk kita yaitu 16 – 1 =
15 jam.
Ada rutinitas yang kebanyakan orang
harus lakukan, seperti pekerjaan, bisnis, perdagangan, atau belajar di sekolah
atau perguruan tinggi, dsb. Waktu yang dibutuhkan untuk hal ini sekitar 8 jam.
Kemudian, 7 jam tersisa untuk waktu luang efektif 15 – 8 = 7 jam. Bayangkan
kebanyakan waktu dihabiskan untuk kebutuhan dasar manusia, menyisakan hanya 7
jam yang bisa digunakan untuk hal lain. Tetapi kebanyakan dari kita tidak
memanfaatkan 7 jam ini!
Waktu sebanyak itu cukup untuk melakukan
banyak hal. Pertama dan paling utama yaitu menghafal Al-Qur’an. Tetapi,
kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka tidak punya waktu untuk melakukan hal tersebut.
Hal ini merupakan pekerjaan paling penting dalam hidup seorang beriman, karena hal
ini akan banyak merubah hidupnya. Melalui cara yang kreatif, kita akan lihat
bahwa orang dapat menggunakan 24 jam secara efektif, bahkan saat tidur!
Menggunakan Waktu Saat Tidur
Salah satu hal unik adalah bahwa otak
tetap dalam kondisi beraktivitas, bekerja, dan mengingat serta mengatur memori
selama tidur. Namun, tidur juga meningkatkan kemampuan kreativitas manusia.
Oleh karena itu, kita seharusnya menggunakan periode ini untuk mendengarkan dan
mempelajari kitab suci Al-Qur’an. Tema tentang belajar selama tidur menyita
perhatian para ilmuwan akhir-akhir ini. Mereka mencoba untuk memonitor proses
yang terjadi pada otak orang yang sedang tidur dan proses yang berpengaruh
padanya saat diperdengarkan kata-kata saat ia tidur. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan Functional Magnetic Resonance
Scanning Device (FMRI)
Menggunakan Waktu Selama Bekerja
Cara untuk sukses yang
paling penting adalah mempunyai tujuan. Buat tujuan ini sebagai perhatian
berpikir kita sepanjang hari dan bekerja untuk hal tersebut sampai hal tersebut
tercapai. Sehingga, waktu bekerja sangat perlu digunakan sebaik-baiknya. Setiap
hari banyak orang dapat menyelesaikan banyak hal dalam waktu yang sama.
Contohnya, seseorang dapat mendengarkan Al-Qur’an selama ia bekerja, mengemudi,
atau saat duduk-duduk. Al-Qur’an selalu menjadi perhatian saya: bagaimana
memahaminya, bagaimana menghafalnya, bagaimana belajar tentang hal baru dari
Al-Quran setiap hari, dan bagaimana untuk hidup dengan Al-Qur’an setiap saat.
Oleh karena itu, saya menemukan berkah di setiap saat. Hal ini diabaikan oleh
banyak orang.
Kita dapat menggunakan waktu kita untuk
memikirkan tujuan yang ingin kita capai. Bagi saya, tujuan utama saya adalah
bagaimana saya menjadi penulis tentang keajaiban ilmiah, sehingga saya
menggunakan setiap menit untuk berpikir dan mempertanyakan pertanyaan bagaimana
saya bisa meraih tujuan ini, apa yang saya butuhkan untuk itu. Karena bertanya
secara terus menerus dan berkat rahmat Allah SWT, saya telah mencapai target
ini dalam waktu beberapa tahun.
Bahkan waktu tidur kita dapat digunakan untuk mempelajari hal
baru. Saya telah menggunakan metode ini selama bertahun-tahun, dimana saya
mendengarkan Al-Qur’an selama saya tidur. Hal ini sangat membantu saya untuk
menghafal, dan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Mendengarkan Al-Qur’an
adalah obat untuk banyak penyakit, dengan syarat kita yakin pengobatan Ilahi
yang gratis ini. Dan ketika kita menikmati kesehatan yang lebih baik, kita
seharusnya dapat melakukan lebih banyak hal dan menggunakan waktu kita dengan
cara yang lebih baik.
Menggunakan Waktu yang Hilang
Ada banyak waktu
terbuang yang meliputi perjalanan, mengunjungi teman, keluarga, dan pekerjaan
sehari-hari. Selain itu, ada waktu yang diluangkan untuk anak, istri, suami,
dan orangtua, menonton TV, mendengarkan radio, dan banyak waktu yang terbuang
di internet, dll. Waktu-waktu ini harus digunakan. Kita akan belajar bagaimana
melakukannya.
Selanjutnya kita akan
belajar langkah praktis dalam proses manajemen waktu: bagaimana mencapai penggunaan
waktu kita secara optimal, bagaimana mencapai kesuksesan dalam pekerjaan atau
belajar, dan bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam waktu yang sangat singkat,
dan informasi bermanfaat lain serta hal-hal penting yang dibutuhkan oleh setiap
orang dalam hidupnya.
Berikut
ini merupakan tips-tips singkat tentang waktu:
- Anggap waktu sebagai harta karun berharga di tangan kita. Allah telah memberikan kita harta karun ini. Akankah kita menghambur-hamburkannya dengan sia-sia?
- Lupakan masalah apapun yang kita hadapi dan jangan berikan lebih dari satu atau dua menit pikiran kita, dan beralihlah untuk memikirkan hal lain.
- Sebelum tidur cobalah pikirkan apa yang harus kita lakukan pada hari berikutnya, setelah bangun tidur, cobalah berpikir tentang apa yang akan kita selesaikan hari ini.
- Lebih banyak berdoa, mohon ampun, dan membaca Al-Qur’an. Hal tersebut akan membuat kita lebih nyaman dan menambah stabilitas hati dan otak, yang membantu kita lebih kreatif dan berpikir lebih baik.
- Pikirkan tentang ciptaan Tuhan. Hal ini akan membantu kita berinovasi dan mengambil keputusan yang tepat. Dan dengan demikian, akan menghemat waktu yang kita buang sia-sia untuk keputusan yang salah.
- Jangan tertipu dengan dunia dan segala perhiasannya, kekayaan, dan orang-orang kaya. Contohnya yaitu Qarun, pemilik kekayaan yang kuncinya saja tidak kuat dipikul oleh orang-orang kuat. Tetapi, Qarun ditenggelamkan ke bumi karena kesombongannya. Apa yang ia dapatkan dari ilmu dan kekayaannya ini?
- Jangan merasa bahwa kita gagal. Perasaan ini adalah musuh waktu. Teruslah mencoba maka kita akan berhasil. Selain itu, kita akan mendapat manfaat dari percobaan-percobaan kita.
Saya menyertakan dalam artikel ini situasi besar
yang akan dihadapi oleh setiap orang yang durhaka kepada Allah. Bagaimana
mereka di saat kematian mereka mengharapkan perpanjangan hidup kembali walau
hanya sebentar untuk melakukan kebaikan. Tetapi ini tidak mungkin. Takdir sudah
ditetapkan dan mereka tidak akan mendapatkan tambahan waktu sedetikpun.
Allah berfirman, “Dan infakkanlah sebagian dari apa
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang
di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau
berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan
aku akan termasuk orang-orang yang saleh”. Dan Allah tidak akan menunda
(kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Munafiqun: 10-11)
Setelah ini, apakah kita akan menghargai waktu kita
dan mulai sekarang kita akan memanfaatkan setiap menit waktu kita untuk
melakukan apa yang Allah ridhai?
Artikel asli ditulis oleh Abduldaem Al-Kaheel. Tulisan ini merupakan hasil terjemahan saya dari terjemahan bahasa Inggris "Innovative Way to Manage Time (1)" oleh Dr. Issameldin El-Fadni Suliman. Artikel berbahasa Inggris dapat dilihat di sini.
Baca juga:
Cara Inovatif Mengelola Waktu (3)Cara Inovatif Mengelola Waktu (4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar